Showing posts with label Our Story. Show all posts
Showing posts with label Our Story. Show all posts

Dia hanya Dia

Friday, June 27, 2014

Entah sudah berapa kali saya mendengar, membaca kalimat yang bunyinya " Carilah jodoh yang sekufu".

Dulu sih saya pikir, maksudnya sekufu itu ya samaan lah gitu pemahaman dalam hal agama, soalnya kata sekufu itu kan berbau arab-arab gitu. Trus kesini-sini pernah dijelaskan sama seorang sahabat, maksud sekufu itu bukan hanya agama, tapi juga yang lain-lain kayak keluarga, kelakuan, sifat. Makanya saat akhirnya ketemu di pelaminan sama  suami, saya berpikir keras " ini saya dan dia sekufu dalam hal apa yah?"

Karena kalau dilihat secara kasat mata, saya dan suami hanya memiliki sedikit sekali persamaan. Yang mencolok sih kemampuan kami menahan diri berkomentar terhadap segala sesuatu. Kalau saya, ampun deh cerewetnya minta ampun. Apa-apa dikomentarin, apa-apa diceritain. Pulang kantor, pasti cerita apa yang terjadi di kantor, baca buku aja entar pasti saya ceritain ke dia apa isinya. Bahkan gempita pilpres pun sy nyinyirnya minta ampun.Sementara dia setia menjadi pendengar sejati. Paling hanya komentar hmmm, ooooh, manggut-manggut, bikin gemas kalau saya lagi berapi-api menceritakan sesuatu tapi tanggapannya hanya tersenyum, siiiigh. Sampai-sampai teman kantor yang sempat bertemu dengan suami selalu komentar, " Suami kak windi itu orangnya kalem banget, bagai langit dan bumi dengan kakak ", hay hay

Ngga heran sih dianya seperti itu, soalnya suami memang dari keluarga yang ngga hobi berisik seperti keluarga saya. Makanya  canggung banget saat pertama kali dibawa ke rumah mertua. Suasana rumahnya hening, tentram,adem ayem. Bertolak 180 derajat dengan kondisi di rumah ortu saya yg selalu hingar bingar. Tapi lama-lama saya jadi betah banget kalau diajak pulang kampung ke Kutoarjo. Berasa istirahat beneran dari hiruk pikuk dunia. Dan secara tidak sadar sekarang sepertinya saya sedikit berubah menjadi perempuan yang agak kalem, bisa lebih banyak mendengar daripada berbicara, ehm. Malah sekarang jadi berfikir ntar kalau pensiun pengen menetap di Kutoarjo aja, soalnya disana biaya hidup murah xixixi, trus di rumah suami disono sepertinya ngga perlu beli apa-apa. Sayur tinggal ambil di kebun, beras dipanen dari sawah sendiri, cabe-cabean tinggal petik di samping rumah, ayam tinggal potong saja, telur tinggal ambil di kandang, bahkan ikan pun tinggal jaring dari kolam, mau buah? adaaaa dari buah pisang, kelapa, sampai buah naga. Dudududu kebayang bakal sehemat apa nanti pengeluaran, #siul siul

Ngga hanya soal kepribadian, soal lain pun kami banyak berbedanya.

Mimpinya dulu waktu masih muda pengen dapat suami yang romantis. Ternyata oh ternyata, dapatnya suami yang anteeeng aja, bak tidak terjadi apa-apah.

Kemarin, saat Anniversary kami yang ke-6, udah dari seminggu sebelumnya saya inget-ingetin. Mancing-mancing buat bikin acara spesial gitu. Pengennya dinner di tempat yang remang-remang, romantis, bahkan saya usul nginep ke Berastagi atau sekalian ke luar negeri gitu (nggaya), tapi ditolak mentah-mentah sama doi,. Dudduuduh #akurapopo. Kata dia sih tempat paling nyaman dan paling romantis di dunia ya di rumah sendiri bersama istri dan putri tersayang.

Meski terkesan anteng dan cuek,beberapa kali dia pernah bikin sy mewek bombai. Dulu waktu tiba2 bikinin lemari buat buku2 saya,kaget aja ga nyangka dia menghargai hobi saya pdhl selama ini ga pernah antusias kalo diajak ke toko buku. Ato tiba2 nongol di kantor sy saat dulu msh jauh2an.dan yg tak terlupa saat dg gagah berani mengenggam tangan sy memperjuangkan buah cibta kami launching ke dunia

Banyak hal2 kecil,hal2 sederhana yg rutin dilakukannya yg membuat sy selalu ngucap2 dlm hati,guweh dah berbuat baik apa sih wkt muda sampe dpt suami model begini.

Setiap mlm sblm tidur hape sy dicolokin satu2 ke chargernya,katanya biar dia ga susah kalo mo nelpon sy.Setiap hari minggu mobil udah dicuci bersih bensin diisi penuh,katanya biar awet. Tiap sabtu pagi ga pernah absen nganter belanja ke pasar sekalian jalan2 alasannya.

Yg pasti di balik alasan2 itu sy tahu dia sedang menjaga istrinya ini. Bkn dg melarang ini itu tp memastikan sy aman terkendali.

Laki2 yg ga banyak tuntutan ini, termasuk ga pernah protes walau kenyataan istrinya ini lbh ahli pake microwave dibanding kompor dan kuali memang bkn laki2 luar biasa  Ia hanya seorang suami yg akan langsung manggilin tkg pijet saat melihat sy nyengir2 menahan pegal. Yg paling sigap kalau diminta beli popok dan susu anaknya jam berapapun itu walau suka malas2an bikinin susunya apalagi kalau udh malam. Yg ga pernah musingin istrinya dg segala tagihan bhkn sekedar uang arisan. Yg kalem aja Saat ditegur atasan gr2 sy ga hadir arisan di kantornya.  Dia sungguh hanya lelaki biasa yg dg kemurahan Allah memberi sy kesempatan untuk mendampingi hidupnya.

Semua yg dilakukannya membuat sy malu untuk menuntut lebih padanya. Kehadirannya membuat sy lbh mensyukuri hidup,memunculkan sifat2 baik dlm diri sy dan mendorong jauh sifat buruk yg tak sy sadari.

Menjadi org pertama yg memeluknya saat pergantian umur ke angka yg lbh tinggi merupakan Satu dr banyak kebahagiaan yg diciptakannya.

Happy birthday sayang. Sungguh hadirmu membawa berton kebaikan di hidupku.

#.Cukup temukan org yg bisa memunculkan sifat2 baik dr dirimu dan mendorong Sifat burukmu ke dasar sumur untuk mengetahui arti sederhana dr sekufu#















Sesi Pemotretan

Tuesday, January 15, 2013

Sejak menikah hampir lima tahun silam, bisa dihitung dengan jari saya dan suami berfoto dalam satu frame. Si akang selalu menolak kalau disuruh berpose. Padahal saya udah bosen masang PP di BB itu lagi itu lagi. pengennya punya foto terbaru gitu. 

Jadi kemarin saat makan di salah satu restoran sambil menunggu dapet meja, tejadilah beberapa adegan pemaksaan agar suami tercinta ini mau berfoto.

Udah dirayu-rayu dari mulai rayuan pulau kelapa sampai rayuan pulau seribu ngga mempan juga. Akhirnya pakai jurus ngambek ala ibu hamil. Lihatlah tatapan mata saya yang menghunus tajam.



Takut kualat sama istri, ia mulai lunak tapi tetap ngga mau lihat kamera. Terpaksa pakai cara kekerasan. Bekep erat-erat, tangan dipegang kuat-kuat. Jadilah pose yang sangat tidak indah ini.



Tiba-tiba lengah, saat adik saya yang merangkap juru foto memanggil kami berdua, terciptalah pose yang lumayan manis ini.


Dan akhirnya pasrah saja. Terserah mau bergaya atau ngga yang penting saya tetap pose pose sambil tersenyum tanpa menghiraukan si akang yang di samping menatap dengan pandangan " alangkah narsisnya istriku"


Sesi pemotretan pun gagal total dan ditutup dengan merdunya suara mba pelayan yang memanggil nama reservasi meja kami. :)

Beda..... Siapa Takut !!!

Sunday, December 18, 2011
Bagaimana ya kalau dapet pasangan yang beda dengan diri kita?

Kalau mau lihat pasangan beda karakter, beda selera, beda gaya, ga usah susah nyarinya ( lihat aja pasangan dibawah ini).




Masih inget lagunya siapa tuh yang penyanyinya udah meninggal,yang liriknya gini nih
“aku suka singkong kau suka keju”

Nah kalo aku dan suamiku beda lagi. Kalu dibuat daftar kira-kira seperti ini :





Awalnya susah juga mengakomodir perbedaan-perbedaan. Kalau mau masak, bingung sendiri ( maksudnya yang bingung yang masakin, yang jelas bukan aku ), terpaksa masak dua jenis lauk yang berbeda, aku ga bisa makan tanpa sambal, dia…. Langsung mules kalo kena sambel.Di tambah lagi aku paling suka ikan laut, dia ogah banget. Belum lagi sayurnya, hadeh masa tiap hari makan pecel ( kalau gudeg ga ada yang bisa masaknya), padahal bagiku makan tuh paling nikmat kalau ada kuah gulainya atau minimal sayuran berkuah la.Tapi berhubung dia ga suka santan diambillah jalan tengah, sayur bening hehehe.

Bulan-bulan pertama, kita seperti dua orang yang berusaha keras saling mengklopkan diri. Susahnya kalau lagi jalan ke Mall, saat tiba waktu makan pasti riweh, dia maunya makan di KFC, aku ogah banget makan KFC kalau ga dalam keadaan darurat. Akhirnya kuputuskan, aku ga akan pernah makan KFC kalau ga sama suamiku. Jadi jangan harap akau mau makan di restoran cepat saji itu selain kalau lagi bersamanya. Hmm ralat deh , kecuali di tempat itu ga ada restoran yang murah, bolehlah si Jagonya ayam ini jadi pilihan, hahaha tetep aja intinya ngirit.

Satu-satunya selera makan kami yang sama adalah mie ayam. Thanks God, seneng banget waktu tau, jadinya kalau lagi ga ada kerjaan sore-sore, kita hunting mie ayam sampe ke ujung-ujung kampung deh.

Kalau masalah hobi sih ga ada masalah, karena dia hobinya tidur, jadi saat ia tidur aku puas-puasin deh baca buku. Dan kalau hari minggu dia ke bengkel, just drop me to gramedia. Asik kaan??

Jadi, siapa bilang beda karakter ga bisa bersama?
Justru perbedaan yang membuat kita lengkap kan? Like kunci and gembok, ato enzim dan substratnya ( yang ini harus diteliti lagi kebenarannya, biar keren aja)

Ada satu moment yang membuatku bahagia banget punya sifat cerewet dan hobi banget ngobrol.

Hari itu suamiku, test kompetensi di kantornya, hanya untuk evaluasi berkala. Waktu ditanya, apa yang membedakanmu hari ini dengan beberapa tahun yang lalu?

Setelah menjawab panjang lebar tentang kompetensi diri, kematangan berpikir dan bla bla bla , di akhir jawabannya dia bilang gini nih

“ Dulu saya sangat tertutup dan tidak berani berbicara di depan umum, namun sejak menikah dengan istri saya, saya jadi terbiasa berbicara dan lebih berani mengutarakan perasaan saya”.

Kenapa? Apa yang membuatmu jadi terbiasa berbicara?

Hmm, setiap saya pulang kerja,istri saya selalu minta saya cerita situasi di kantor, kalo ga dijawab dia ngambek, jadinya tiap hari saya harus nyeritain semuanya.

Wuih, keren banget kan jawaban suamiku, hehehe. Gimana gak ya. Dulu sempat frustasi dengan sifat pendiamnya. Ditanya mau makan apa mas?, jawabnya terserah. Capek-capek aku cerita panjang lebar, dia nya Cuma tersenyum. Pokoknya kalau dihitung jumlah kosakata yang dikeluarkan kita berdua dalam satu percakapan, 5 : 300 kata.parah ga tuh.

Ini ilustrasinya.
Suami baru pulang kerja, buka pintu.... kriiieeeet, rebahan di kursi

Aku : “ Capek mas?”, sambil nyodorin teh hangat
Suami: ‘ga kok”
A: tadi di kantor ada masalah ga mas, temen kerjanya ada yang ngeselin ga?”
S : Ga
A: Diem
S: Diem
Krik krik krik

A: Tadi ngapain aja mas, ada rapat ga, ato ada mesin yang rusak ya?
S: ya gitu
A: Gitu gimana,
S: ya gitu
Krik krik

A: Apel pagi mas ngomong apa, ngarahinnya apa. Ngasih semangat itu penting lo mas, biar anak buahnya kerja dengan senang hati
S: hmm, iya

*****

A: mas, kalau ngolah kelapa sawit tuh, setelah di masukin ke boiler trus diapain yah, gimana caranya kok bisa jadi minyak sih, jelasin dong mas prosesnya, biar ade kalau ditanya orang ngerti gitu lho ( ini sebenernya siapa yang sarjana teknik kimia ya )

S: kalau ade mau tau, ikut mas aja ke pabrik

Gubrak,…Hadeh, Gatot nih hari ini strategi membuat dia mengeluarkan minimal 20 kata dalam tiap buka mulut.

Aku harus ubah strategi pikirku, kalau dibiarin lama-lama aku bisa kehilangan perbendaharaan kata nih. Akhirnya aku ubah pola percakapannya jadi kayak gini,

A: Mas, ade tuh ya suka banget baca, nih buku kesukaan ade. “ Bidadari-bidadari surga’ karangannya tere liye. Tau ga mas ceritanya tuh tentang bla bal bla……………. ( 500 kata deh pokoknya).

S: bagus ya de ceritanya ( 4 kata)

Puih, jangan Tanya berapa kali pola pertanyaan kuubah, kukombinasi dan ku modifikasi.
Aku udah ga inget lagi, di minggu ke berapa pernikahan kami, suamiku akhirnya dengan ikhlas berbicara panjang lebar seperti yang kumau

Jadi….. beda karakter? Siapa takut







Untukmu Lelakiku

Thursday, March 31, 2011

"Ingin kubunuh pacarmu

Saat dia peluk tumbuh indahmu
Di depan teman-temanku
Hatiku terbakar jadinya cantik
Aku cemburu”

Kepada lelakiku…..
Kutuliskan ini untukmu
Agar kau tau catatan hatiku

Cemburu itu ibarat soda kue,cintaku. Kalau kurang maka roti tak akan mengembang dengan sempurna.
Kau tau kan aku paling suka roti hangat yang baru keluar dari oven,sama seperti taunya aku pada roti keju favoritmu. Tapi jika berlebihan, maka adonan akan terasa pahit. Entahlah aku juga tidak tau, karena aku tak pernah memasak kue untukmu.

Lelakiku….

Apa yang meresahkanmu??
Saat akad menyatukan kita. Telah kuikhlaskan kau menjadi imamku.
Aku adalah makmummu. Maka tindak-tandukmu akan kuikuti. Sujudmu adalah sujudku.
Surgaku adalah keridhaanmu, jadi bagaimana mungkin aku akan melampauinya??

Sayangku….

Aku pernah dengar kata-kata di film RIndu Rndu Aisawa beberapa tahun lalu. “ jangan pernah percaya pada orang yang memintamu untuk mempercayainya”.

Aku tak memintamu mempercayaiku,

Aku seorang wanita biasa, terkadang aku melihat setiap masalah dari sudut pandangku yang beberapa derajat lebih sempit dari pandanganmu. Karena itu sayang, maklumilah jika aku melanggar batas yang kau tentukan. Bukan karena aku tak menghormati tapi semata karena terkadang aku salah mengukur.kau tau kan aku pernah cerita padamu, kalau nilaiku selalu rendah di pelajaran ilmu ukur dan ilmu ruang

Sayangku,….

Tahukah kau, Jarak ini menyesakkanku,
Ingin ku lompati selat sunda , agar bisa didekatmu selalu, mendampingi langkah kakimu

Rindu ini membunuhku
Ingin kuhunuskan pisau bermata dua pada rasa ini, biar ia terkoyak, dan aku bisa menyentuhmu, menggantikan dengan rasa yang kau perlu

Lelakiku,…

Aku adalah wanitamu, seseorang yang dipercayakan Tuhan untuk kau bimbing
Luruskan jika jalanku sudah diluar jalur.
Tenangkan hatimu sayang. Tak ada yang perlu kau khawatirkan.
Aku ingin menjadi bidadari yang mendampingimu di Surga.
Jangan pernah kau ragukan itu


Sayangku…………….
Apa yang meresahkanmu?. Hati ini milikmu, Raga ini telah kuserahkan padamu

Custom Post Signature