Setelah hampir 8 tahun tinggal di Sumatera, baru nyadar ternyata
suami saya belum pernah sekalipun ke Berastagi. Daerah Puncaknya Sumatera Utara
yang terkenal dengan Bukit Gundalingnya. Kalau di Jawa ya mirip-mirip Kaliurang
atau Tawangmangu. Daerah bukit dengan udara yang sejuk. Rasanya kok Mesake banget
si mas belum pernah ke daerah wisata kebanggaan orang Medan ini. Jadi, setahun
yang lalu, saat ponakan saya Fadlan berulangtahun kami pun berbondong-bondong
sekeluarga besar merayakannya di Berastagi. Kami menyewa sebuah villa yang
besar untuk menampung 4 keluarga.
Pada tahun 2012 saja, jumlah kendaraan bermotor yang menyesaki Jakarta mencapai angka 13 juta (www.BPS.go.id). Itu baru di Jakarta saja, belum digabungkan dengan kendaraan seluruh wilayah Indonesia yang sampai tahun 2011 sudah menembus angka di atas 85 juta kendaraan.
Jumlah kendaraan yang meningkat tajam belakangan ini salah satunya disebabkan karena mudahnya memiliki kendaraan pribadi. Tidak perlu memiliki dana yang besar, cukup dengan DP saja, mobil pribadi sudah bisa dibawa pulang. Tak heran semakin hari jumlah kendaraan semakin menyesaki jalanan. Dan peningkatan jumlah kendaraan tersebut akan similar dengan jumlah CO2 yang menyesaki udara dari waktu ke waktu.
Trus, apa yang bisa kita lakukan ?
Salah satunya dengan mengurangi sumbangsih gas-gas yang menyebabkan pemanasan global. Dalam hal ini CO2. Dan untuk mengurangi emisi karbon kita perlu tahu Jejak-Jejak Karbon dalam keseharian kita. jejak-jejak karbon ada hampir di setia kegiatan yang kita lakukan. Dengan mengetahuinya , maka kita dapat meminimalisir produksi karbon sehari-hari.
Efisiensi Bahan Bakar
Sediakan Waktu Yang Cukup
Saya sendiri, terakhir ke Berastagi sudah beberapa tahun yang
lalu. Soalnya kalau liburan mau kesana, sudah bisa dipastikan macetnya poll,
persis keadaan lalu lintas kalau mau ke puncak saat libur panjang. Karena sudah
lama ya memory saya masih merekam kondisi Berastagi beberapa tahun yang lalu.
Mengingat kalau Berastagi itu dingin banget saya pun membawa
beberapa helai pakaian hangat, syal dan tak lupa kaos kaki, biar ngga menggigil
saat malam. Setelah persiapan selesai langsung Go.
Setibanya disana, olala saya kok malah kegerahan. Saat itu jam 1
siang hari. Saya yang sudah memakai baju hangat kok ngga begitu merasakan hawa
dingin yang dulunya sangat saya sukai. Suami saya pun bertanya pada saya "
Kata adek disini dingin, biasa aja tuh ".
Hmm iya juga sih, akhirnya saya dan suami malah terlibat
perbincangan serius. Beberapa waktu sebelumnya saat mudik ke Jogja pun kami
menyempatkan diri berwisata ke Kaliurang, dan menurut suami saya Kaliurang juga
tidak sedingin saat ia kuliah dulu. Sepertinya memang telah terjadi perubahan
cuaca yang kentara.
Setelah diingat-ingat tidak hanya di daerah perbukitan. Saat ulang
tahun saya kemarin, kami merayakannya ke Pantai Cermin. Keluarga saya memang
sangat suka menghabiskan waktu ke Pantai, dan Pantai Cermin termasuk salah satu
pantai yang sering kami datangi, karena jaraknya cukup dekat dari rumah. Nah
saat kesana lagi-lagi saya dikejutkan oleh kondisi pantai yang sangat berbeda
dengan terakhir kali saat saya datangi. Terjadi penyempitan luas pantai, atau
dengan kata lan kemungkinan telah terjadi abrasi akibat air laut, sehingga air
laut sudah masuk ke daerah yang dulunya adalah daratan.
Wah ternyata seiring waktu bumi kita mengalami perubahan-perubahan
yang mungkin tidak kita sadari. Setelah membaca-baca di internet ternyata tidak
hanya di Indonesia terjadi perubahan-perubahan pada kondisi alam . Di luar
negeri juga demikian. Badai dan topan yang sebelumnya tidak pernah terjadi pun
semakin sering menghantam negara-negara sana. Sebut saja topan Nargis di
Myanmar, atau Topan Botchan di Filipina yang menewaskan sekitar 477 jiwa. Dan
yang masih segar di ingatan, bagaimana dahsyatnya Topan Sandy yang memporak
porandakan Amerika serikat pada November 2012 lalu. Itu yang di luar negeri.
Yang paling dekat dengan kita, tentu saja banjir yang melanda ibukota beberapa
waktu lalu.
Ow ow ada apakah gerangan?.
Usut-punya usut , ternyata disinyalir bencana alam-bencana alam
yang terjadi ditambah anomali-anomali cuaca yang ada tidak diragukan lagi
merupakan dampak dari perubahan iklim.
Menurut yang saya baca, perubahan iklim pada hakikatnya adalah suatu
hal yang natural. Karena iklim bumi bersifat dinamis dan senantiasa
berubah melalui siklus alamiah. Dari penelitian, diketahui bahwa perubahan
iklim dewasa ini memiliki kecenderungan yang bersifat konstan, yakni
meningkatnya temperatur global. Atau sering kita sebut dengan pemanasan global.
Loh, apa hubungannya perubahan iklim dengan pemanasan global ?
Iya, karena salah satu yang menyebabkan terjadinya anomali cuaca
adalah terjadinya perubahan di lapisan atmosfer kita. Padahal seperti
kita tahu atmosfer bumi itu, merupakan salah satu perisai yang melindungi bumi
secara langsung dari paparan sinar matahari. Dan sinar matahari adalah penentu
iklim di bumi ini. Perubahan yang terjadi di atmosfer ternyata lagi disebabkan
oleh efek gas rumah kaca. Efek rumah kaca ini lah yang sering dikait-kaitkan
dengan yang namanya pemanasan global.
Kok baru sekarang pada heboh ?
Sebenarnya tidak hanya sekarang, dari dulu juga iklim sudah
mengalami perubahan, namun saat ini semakin parah karena aktivitas manusia yang
memicunya. Gas rumah kaca itu terdiri dari karbodioksida, Dinitrogen oksida,
uap air, dan gas methan. Dulu juga gas-gas tersebut sudah ada di atmosfer kita,
namun jumlahnya tidak sebanyak sekarang. Karena akhir-akhir ini aktivitas
manusia banyak dimudahkan oleh peralatan dan kegiatan-kegiatan yang
menghasilkan gas rumah kaca tadi.
Penyebabnya?
Contoh paling nyata, penggunaan kendaraan bermotor yang semakin
hari semakin bikin pusing tujuh keliling. Gimana ngga? Hitung saja berapa
jumlah kendaraan yang wira wiri di jalanan, Semua kendaraan tersebut
membutuhkan bahan bakar untuk bergerak. Dan pembakaran bahan bakar itu untuk
menghasilkan energi gerak akan memproduksi CO2 yang mana merupakan salah satu
gas rumah kaca terbanyak di udara.
Pada tahun 2012 saja, jumlah kendaraan bermotor yang menyesaki Jakarta mencapai angka 13 juta (www.BPS.go.id). Itu baru di Jakarta saja, belum digabungkan dengan kendaraan seluruh wilayah Indonesia yang sampai tahun 2011 sudah menembus angka di atas 85 juta kendaraan.
Jumlah kendaraan yang meningkat tajam belakangan ini salah satunya disebabkan karena mudahnya memiliki kendaraan pribadi. Tidak perlu memiliki dana yang besar, cukup dengan DP saja, mobil pribadi sudah bisa dibawa pulang. Tak heran semakin hari jumlah kendaraan semakin menyesaki jalanan. Dan peningkatan jumlah kendaraan tersebut akan similar dengan jumlah CO2 yang menyesaki udara dari waktu ke waktu.
Itu baru sumbangan CO2 dari penggunaan kendaraan bermotor. Belum
dari proses produksi maupun distribusinya. Makanya perusahaan-perusahaan
kendaraan bermotor terutama mobil yang notabene paling banyak jumlahnya
memiliki andil yang cukup besar terhadap pemanasan global.
Trus, apa yang bisa kita lakukan ?
Salah satunya dengan mengurangi sumbangsih gas-gas yang menyebabkan pemanasan global. Dalam hal ini CO2. Dan untuk mengurangi emisi karbon kita perlu tahu Jejak-Jejak Karbon dalam keseharian kita. jejak-jejak karbon ada hampir di setia kegiatan yang kita lakukan. Dengan mengetahuinya , maka kita dapat meminimalisir produksi karbon sehari-hari.
Apa yang menjadi penyebab maka bisa juga menjadi solusi.
Kendaraan
Kendaraan merupakan salah satu dari
tiga besar penghasil emisi karbon di udara. Hal yang dapat kita lakukan adalah
kalaupun membeli mobil, belilah mobil yang paling efisien. Efisien salah
satunya dengan membeli mobil sesuai kebutuhan. Mobil ukuran kecil biasanya
lebih ekonomis, karena membutuhkan bahan bakar yang lebih sedikit. Di samping
itu pilih juga mobil dengan bahan baku yang ringan. Karena
semakin ringan, konsumsi bahan bakar juga semakin rendah karena dibutuhkan
tenaga lebih sedikit untuk menciptakan energi gerak.
Untuk menghemat bahan bakar juga bisa
dengan cara menggunakan bahan bakar sesuai dengan mesin mobil. Salah satunya
dengan memilih bahan bakar dengan angka oktan tinggi sehingga pembakaran di
mesin lebih sempurna atau menggunakan bahan bakar dengan kepadatan energi yang
tinggi.
Pastikan Ban Kendaraan Penuh
Pastikan ban tidak kempes. Dalam
keadaan ban penuh, jarak tempuh yang bisa dicapai akan semakin jauh untuk
penggunaan bahan bakar yang sama, sehingga akan mengurangi emisi karbon karena
pembakaran bensin. Hal ini akan menghemat 150 kg karbon dioksida untuk setiap
10.000 mil berkendara.
Rencanakan Perjalanan Anda
Dalam melakukan perjalanan, akan jauh
lebih efisien jika kita mengetahui rute perjalanan yang akan kita tuju. Dengan
begitu kita bisa mencari jarak terdekat dan tercepat untuk mencapai tujuan. Hindari
jalan yag membelah kota dan dihiasi dengan stoplight,persimpangan
dan pejalan kaki. Jalan tol adalah alternatif terbaik. dapat juga melakukan
pengecekan melalui siaran radio untuk mengetahui jalan mana yang sedang ada
gangguan ,kemacetan,kecelakaan ataupun hal-hal yang menghambat perjalanan.
Sediakan Waktu Yang Cukup
Bahkan untuk pergi bekerja sehari-hari, usahakan berangkat dari rumah
tidak mepet jam masuk kantor. Kemanapun tujuan kita selalu sediakan waktu yang
cukup untuk sampai kesana. Tanpa stress terlambat ,kita akan berkendara dengan
tenang, mengerem dengan perlahan dan menghindari kecepatan tinggi yang
kesemuanya itu akan menghemat bahan bakar.
Tidak hanya kita sebagai pemakai mobil yang harus peduli dengan
pemanasan global dan isu-isu lingkungan yang mengancam bumi ini. para produsen
mobil pun harus aware dengan pencemaran udara dan produksi
karbon yang merupakan penyebab pemanasan global. Penggunaan teknologi yang
ramah lingkungan dalam memproduksi mobil sangat perlu diterapkan.Karena
bagaimanapun produsen mobil turut bertanggung jawab untuk memberikan solusi
hidup yang lebih baik.
Beberapa hal yang saya utarakan di atas yang bertujuan untuk meminimalkan jejak-jejak karbon dalam kehidupan kita telah dilakukan oleh salah satu produsen mobil di Indonesia melalui tiga jurus teknologi hijaunya yaitu :
Meminimalkan konsumsi bahan bakar
Salah satunya adalah penerapan teknologi hijau yang ramah lingkungan. Teknologi hijau adalah
teknologi yang berbasis lingkungan dalam rangka menjaga sumber daya alam yang
langka dan turut meminimalisir produksi zat-zat yang dapat menyebabkan
pencemaran udara dan kerusakan lingkungan.
Beberapa hal yang saya utarakan di atas yang bertujuan untuk meminimalkan jejak-jejak karbon dalam kehidupan kita telah dilakukan oleh salah satu produsen mobil di Indonesia melalui tiga jurus teknologi hijaunya yaitu :
Meminimalkan konsumsi bahan bakar
Dengan teknologi " Eco
Idle", yang memungkinkan mesin hidup dan mati secara otomatis dalam
keadaan lalu lintas macet atau dalam kondisi kecepatan di bawah 7 km/jam.
Konsumsi bahan bakar juga bisa dihemat dengan pemakaian mesin 2 silinder
turbocharged. Ditambah dnegan active ignition system, efisiensi bahan bakar
bisa mencapai 30 persen
Menjaga Sumber Daya Alam
Produksi mobil dengan
menggunakan sumber daya alam yang lebih sedikit, yaitu dengan menciptakan mobil
yang memiliki rangka yang ringan. Akibatnya biaya yang dikeluarkan pun lebih
sedikit. Mobil dengan cc rendah juga turut menjadi inovasi. Dengan cc yang rendah
maka konsumsi bahan bakar juga semakin sedikit yang artinya juga turut menjaga
sumber daya alam, karena bahan bakar merupakan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui
Ramah Lingkungan
Penerapan sistem i-EGR yang
mampu meminimalkan keluaran gas CO2 karena pembakaran yang terjadi di mesin
berlangsung sempurna. Dalam pengurangan emisi gas CO2 ini, produsen mobil
tersebut juga fokus pada penggunaan bahan bakar baru Hidrazin Hidrat yang
merupakan campuran air dan hydrogen. Bahan bakar ini memiliki kepadatan energi
yang tinggi dan menghasilkan nol CO2. Dengan semakin minimalnya emisi CO2 maka
Daihatsu sudah turut menjaga lingkungan dari pencemaran.
Dengan inovasi tersebut, Daihatsu yang
merupakan produsen mobil yang peduli dengan lingkungan sudah turut bertanggung
jawab dan memberikan solusi bagi terciptanya lingkungan hidup yang lebih baik
bagi penghuni bumi ini. Penerapan sistem produksi dengan sebutan SSC ( Simple,
Slim and Compact ) telah menghasilkan mobil ramah lingkungan. Yaitu
mobil dengan teknologi hijau dari mulai pembuatan, pendistribusian hingga ke
pemakaian.
salut sama bumil satu ini..semoga menang mak ^.^
ReplyDeletebrastagi, udah di list ke sana kalau mudik ke medan ;)
daihatsu seri mana yah yg ramah lingkungan?
iya maaak ke brastagi, belanja buah . mobil2 Daihatsu itu ramah lingkungan mak, contohnya Daihatsu Ayla, Xenia, kan cc nya rendah dan body mobil jg terbuat dr bahan yang ringan
DeleteWah....
DeleteKeren banget tulisannya. Kompetitor berat ini. hehehe
Salam kenal.
hahaha selamat berkompetisi mas iqbal
Deletekeren euyy ulasannya :D
ReplyDeletemakasi maaak :D
DeleteLengkap ulasannya ya mbak Windi :) Moga menang...
ReplyDeleteTinggal di Sumatra ya mbak? Terakhir ke Sumatra itu jalan-jalan ke Pangkalpinang, liburan berdua bareng ibu saya :'))
iya di medan tepatnya. aku malah belum pernah ke pangkal pinang :).salam kenal mba
DeleteUlasannya lengkap dan detail banget nih, Mak. Bakal masuk nominasi deh ini, semoga menang ya, Mak Windi. Btw, masih tinggal di Medan? Saya dl juga sering lho ke Brastagi, bahkan pernah sampai ke puncak Sibayak lho. #Lha, kok pamer yo? Hihi...
ReplyDeleteSukses ya, Mak! :)
aamiin semoga maak. iya masih di medan, wah aku malah blm prnh sampai ke sibayak xixixi. emak bolang juga nih
Deletememang perlu ya mobil ramah lingkungan :-)
ReplyDeleteperlu mba, manfaat utama bagi kita biar irit bensin, ga bikin kantong bolong
DeleteSalut..ulasannya komplit... Semoga menang ya windi... Aku ke brastagi waktu sma..taun 1986. Tapi perasaan udah gak dingin itu juga.. Berarti sekarang makin panas ya.
ReplyDeletewah tahun 1986 udah ga dingin mbaaa. aku terakhir merasa dingin tahun 95-an, setelah itu ya sejuk2 gitu aja
Deletetulisannya bagus banget, mbak. gambar-gambarnya jg lucu. berharap deh bisa nulis kayak mbak. hehe
ReplyDeletemampir ke blog aku ya, mbak.
http://fahriaagustin.blogspot.com/2013/05/saatnya-total-action.html
makasii mbak :)
makasi Fahria, gambarnya lucu ya xixixi. aku dah mampir ke blog muuuu dan meninggalkan cap jempol disana
Deletetulisan windi selalu keren loh, good luck ya:)
ReplyDeletemakasi mba, aamiin, semogabeneran luck :D
Deletetulisan keren ala emak juara nulis nih hehehe.... semoga menang ya mba windi :)
ReplyDeleteaamiin, makasi mak. iya semoga menang xixixixi
Deletesukses dah ngontesnya.
ReplyDeletesetelah baca2, ada yang pengen aq koment :D
masalah pemilihan bahan bakar beroktan tinggi ntu mbak, nggak njamin oktan tinggi ntu pasti lebih irit :D
soalnya yang bikin irit ntu kompresi rasio n CCnya, semakin tinggi CR maka semakin irit, walopun pake pertamax oktan tinggi tapi kalo motornya CR rendah ya sma aja :D
salam hangat dari Soloooooo :p
ooow gitu yah, bukannya oktan tinggi maka proses di ruang bakar bakal sempurna krn ngga nyebabin knocking gitu ?. tapi memang tergantung jenis kendaraannya, ngga semua cocok. makasi yah
DeleteLengkap lagi ulasannya di sini ;p Sipp, menarik sekali
ReplyDeleteSukses ya bu ;) "Salam kompetisi"
Salam blogger
COPER
http://cocoper6-cocoper6.blogspot.com
makasi mas. semoga sukses juga
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteWah hebat ada blogger cewek yg oenuh kreatufitas. Goos luck.
ReplyDeletelaaah emang ngga ada blogger cewek yg kreatif, xixixi. makasi mas
DeleteCukup menarik,
ReplyDeletedan cukup lengkap serta alasan-alasan yang real.
sukses yah sis,
trimakasih sudah mampir and good luck.
mampir yah tmns.
http://teknologi.kompasiana.com/otomotif/2013/04/25/inilah-3-alasan-yang-patut-kita-ketahui-tentang-teknologi-hijau-daihatsu-554383.html
terima kasih . semoga sukses juga
DeleteMantep!!
ReplyDeleteTulisannya lengkap juga nih
Semoga menang..
makasi pak deeee. aamiin
DeleteMbak Windy mah selalu Ok tulisannya :)
ReplyDeletehahaha makasi ikaaa. #tersipu2
DeleteUlasannya amat menarik nih,,,
ReplyDeleteHidup Go GREEN dengan teknologi hijau Daihatsu...
NIce article...
yes, hidup go green. makasi mba
DeleteWaaah tulisannya detail dan menarik Mba Windi... :)
ReplyDeleteGood Luck ya :)
makasi mas awan.
Deletesangat bagus mbak. Ulasannya natural dan presisi...selamat berkompetisi :)
ReplyDeletemakasi, sama-sama selamat berkompetisi juga :D
Deletemampir nih mak :) ternyata tinggalnya bukan di Semarang ya
ReplyDeleteBkn.di medan mba.semarang kuliah doang :)
DeleteKunjungan baliiik...
ReplyDeleteWaah..tulisannya lebih komplit lg niih! kereeen :)
Good luck yaa :)
Udah pengumuman mba dewiiii td siang dan ga lolos :((
DeleteGa kok, yang pengumuman tadi siang itu buat nentuin yang juara favorit sama most view saja..
Deleteuntuk yang juara 1,2 dan 3, baru di tentuin juri dari seluruh peserta lomba,
pemenang di umumin tgl 17.
Maaaaakkk, tulisan seperti biasa selalu bagus hihihi
ReplyDeleteMakasi maaak.tp tetep ga mencuri hati juri huhuhuh
Deletewah lebih komplit ulasannya mbak windi....artikel yang bagus.....salam kompetisi ya....semangat!!!!!!
ReplyDeletemakasi, semangaaat
Deletekeren artikelnya mbak..
ReplyDeletebuat teman2, silahkan mampir juga ke lapak ane.. :)
http://talking-2.blogspot.com/2013/05/teknologi-hijau-dari-daihatsu-solusi.html
makasi
makasiiii. oke segera ke tekape
DeleteNice artikel mba, salam kompetisi dan salam kenal juga ya :)
ReplyDeletemakasi, semoga sukses
Deletekunjungan balik nih mak. keren ulasan blognya..goodlluck ya mak^^
ReplyDeletemakasi, sama-sama,semoga sukses jga
DeleteWaahh pengalaman yg menarik.. Kunjungi juga http://abi-ghifari.blogspot.com/2013/04/teknologi-hijau-mobil-daihatsu-inovasi.html
ReplyDeletesiip, segera kesana. makasi mas
Deletesudah mass, semoga menang yah
ReplyDeleteyang lagi ikut kompetesi.. smangat yah
ReplyDeleteSalam kenal mas,
ReplyDeleteSemoga dg teknologi hijau, daihatsu semakin maju.
by;
http://blogaku.blogdetik.com/
Kendala terbesar untuk yang seperti ini adalah tuan minyak kan gan?
ReplyDeletemereka adalah kaum berduit dan tak ingin sumber penghasilan mereka hilang. makanya energi alternatif seolah2 hy iklan baris yang numpang lewat. padahal imuwan udah capek2 mencarinya.